Urusan Merah Jambu
(Cinta) memang tidak akan ada habisnya. Misalnya saja, hampir tak
pernah terfikir bahwa VMJ (Virus Merah Jambu) dapat menyerang seorang
ADK (Aktivis Dakwah Kampus) dikarenakan dalam benak kita ADK adalah
orang-orang yang ideal baik dalam ibadah maupun hubungan sosial.
Tetapi kenyataannya
tidak juga, seorang ADK yang terlihat dekat dengan Sang Penciptanya
ternyata dapat juga terjebak dalam lubang "cinta”. Tak jauh
berbeda dengan teman-teman lain yang membayangkan sosok
“kau-tahu-siapa” agar bisa sesering mungkin untuk bertemu,
kemudian berdebar ketika berpapasan, salah tingkah ketika berada
didepannya, gugup ketika berbicara dengannya dan berbagai hal lain
yang mungkin terjadi.
Hal yang baru kami
sadari saat membuka jejaring sosial facebook, banyak kawan ADK yang
membuat status yang dikenal dengan "galau". Banyak sekali
yang membahas tentang si merah jambu dengan berbagai cara. ada yang
bentuk puisi, ada yang bentuk pernyatan, ada pula yang bentuk keluhan. Mungkin inilah satu
dari banyaknya cara setan menggoda manusia. ADK pun tidak luput dari
godaannya, tentu saja karena ADK juga manusia. Banyak sekali usaha musuh manusia ini untuk menggoyahkan hati dan keteguhan para ADK,
misalnya saja :
- dari suara saat syuro,
padahal sudah tak saling berhadapan
- dari sebuah pertemuan,
padahal sudah ghoddul bashor (menundukkan pandangan)
- dari perilaku, padahal
sudah menjaga sikap
Contoh bukti kuatnya
serangan si merah jambu, berawal dari koordinasi saat syuro, sang
ikhwan terbuai dengan suara lembut sang akhwat. sedang sang akhwat,
terkesima akan suara ketegasan sang ikhwan yang kemudian berlanjut
saat saling berpapasan, sang ikhwan bergetar hatinya saat melihat
jilbab lebar sang akhwat berkibar diterpa angin. dan sang akhwat
terpukau pada sang ikhwan saat melihat sosoknya yang berwibawa lewat
dengan celana cingkrang yang dikenakannya. Diteruskan saat pertemuan
keduanya di masjid kampus diwaktu dhuha, ikhwan akhwat saling
mengagumi akan ketaatan keduanya, menjalankan ibadah sunnah untuk
bersyukur pada sang pemberi hidup. Seiring berjalannya waktu dengan
bertambahnya kekaguman antara keduanya merembetlah hingga dunia maya.
saling me"LIKE" status, postingan, ataupun gambar. tak lupa
juga comment yang manis, bijaksana, dan mengagumkan.
Saat mengemban amanah
tiba, koordinasi antara kabid dan sekbid pun dilakukan secara
intensif. mulailah dengan pertengkaran2 kecil masa-masa adaptasi.
Pertengkaran mulai membesar. yang ikhwan merasa kesal pada sang
akhwat begitu juga sebaliknya. meski kesal tetap ada komunikasi, dan
itu terbawa hingga pembicaraan para akhwat. ada yang mendukung sang
ikhwan dengan pikiran positifnya, ada pula yang mendukung sang akhwat
membenarkan sikapnya sehingga selalu menjadi topik pembicaraan yang
tanpa sadar rasa itu tumbuh dan berkembang biak dengan pesat.
Sebenarnya tak ada yang
salah dengan rasa cinta jika sasarannya tepat wahai kawanku. Jika
cinta di posisi dan tempat yang tepat yaitu cinta pada Sang Pemberi
Hidup, cinta pada utusan-Nya yang terakhir yaitu Muhammad s.a.w. dan
cinta pada mereka yang merawat kita dari sejak kecil hingga saat ini
tanpa mengeluh adalah yang utama.
Namun untuk cinta yang
hakiki terhadap lawan jenis kita, Alloh pasti akan memberikan cinta
saat kita telah siap untuk menerima dan membalas cinta itu.
Ada satu pepatah yang
berbunyi : Mutiara bernilai mahal karena dia terjaga oleh kerang.
Oleh karena itu mari kita jaga hati, jaga pandangan, dan kita jaga
segala sesuatu yang kita miliki sekarang, karena sesungguhnya sesuatu
yang terjaga adalah sangat menarik dan indah. (kaderisasi akhwat)
Wooo ini yang bikin artikel dari yang akhwat mat??
BalasHapusKirain dari ente sendiri.
Sory nih, kayak curhatan pribadi, haha.. :D
ada kata-kata "kau-tahu-siapa" --> itu kan voldemort, ahahaha... :D
Ikut acara ini... :D
iya mba'.. dari akhwatnya..
BalasHapushehe.. makasih koreksinya..
harusnya ini ya 'kau-tahu-siapa-yang-sedang-ingin-kau-ingat-selalu'? jadi biar ada bedanya..
Rispol! Allahu Akbar.
BalasHapusMantab mas 😉